Turini, WNI yang Hilang 21 Tahun Akhirnya Ditemukan

Pada 2 April lalu, dengan bantuan Kantor Polisi Dawadmi, Tim KBRI Riyadh dapat bertemu dengan Turini dan bernegosiasi langsung dengan Feihan Mamduh Al-Otaibi di rumah majikan, di Kampung di Pedalaman Saudi, 387 km dari Riyadh.
"Proses negosiasi dengan majikan berlangsung cukup alot. Namun dengan pendekatan ala santri, taqdimul adab (mengedepankan pendekatan sosial antropologis), alhamdulillah majikan luluh hatinya dan bersedia membayarkan hak-hak gaji Turini sebesar 150 ribu riyal (setara Rp 550 juta)," jelas Agus.
BACA JUGA: WNI Alami Kekerasan di Melbourne, Apa Bantuan Yang Bisa Diharapkan Dari Polisi?
Agus juga meyakinkan, bahwa KBRI Riyadh akan selalu menghadirkan negara di tengah-tengah para WNI di Saudi. KBRI harus melayani dengan hati semua WNI yang ada di Saudi.
Terkait dengan denda overstay Turini selama 21 tahun akan dibebankan kepada Kafil atau majikan. Kafil juga harus menanggung tiket Turini yang akan terbang ke Indonesia, hari ini (21/7), dengan didampingi staf KBRI berwarga negara Saudi, Muhammad al-Qarni yang terlibat langsung dalam penyelamatan Turini. (der/zul/rls/fin)
Turini berangkat ke Arab Saudi sejak 24 Oktober 1998 silam dan bekerja di keluarga Aun Niyaf Aun Alotaibi.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- MIND ID Terima Kunjungan Menteri Perindustrian dan SDM Arab Saudi di Indonesia
- Menko Yusril Pastikan RI Lindungi WNI yang Hadapi Masalah Hukum di Luar Negeri
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi
- Menteri Industri Arab Saudi Bakal ke Indonesia, Bahas Kerja Sama Sektor Unggulan
- Sebut Denda Besar Sekali, AMPHURI Ingatkan Pemegang Visa Umrah Taat Tenggat Keluar dari Saudi