Turis Asing Belum Datang, Bali Kembali ke Budaya Asli

Menurut pengamatannya warga lokal telah mencoba apa yang mereka bisa lakukan untuk bertahan dan saling mendukung satu sama lain untuk menjual makanan dengan harga yang terjangkau.
"Kita mencoba mengembangkan aspek bisnis yang lebih ke makanan sederhana dengan harga yang lebih murah," ujarnya.
"Semua hal kecil sangat membantu … banyak warga yang berjualan beras seharga Rp 2.000 di depan rumah dan toko mereka," tambahnya.
Kembali ke 'Budaya asli' Bali

Sektor pariwisata menjadi sumber pendapatan utama bagi kebanyakan warga, karenanya pelarangan perjalanan internasional benar-benar telah memukul perekonomian di pulau tersebut.
Menurut laporan Kopernik, sebuah lembaga non-profit di Ubud, 81 persen rumah tangga di Bali merasakan dampak ekonomi dari pandemi virus corona.
Sementara 44 persen di antaranya telah kehilangan pekerjaannya, baik sementara atau selamanya.
Gede Robi Supriyanto, musisi dan aktivis lingkungan, mengatakan angka tersebut menunjukkan betapa ketergantungannya Bali terhadap sektor pariwisata selama ini.
Bali memutuskan untuk menunda membuka pintunya untuk turis internasional bulan depan, sehingga akan tutup hingga akhir tahun
- Xerana Resort Siap Dibangun di Pantai Pengantap, Investasi Capai Rp3 Triliun
- PIK Perlu Dukungan Integrasi Transportasi-Promosi untuk Menawarkan Pariwisata Urban
- BNI Indonesia’s Horse Racing 2025 Bakal Segera Digelar, Buruan Beli Tiketnya!
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- BPKN Sebut Kebijakan Gubernur Bali Soal AMDK di Bawah 1 Liter Beri Dampak Negatif