Turis Asing Belum Datang, Bali Kembali ke Budaya Asli
Menurut pengamatannya warga lokal telah mencoba apa yang mereka bisa lakukan untuk bertahan dan saling mendukung satu sama lain untuk menjual makanan dengan harga yang terjangkau.
"Kita mencoba mengembangkan aspek bisnis yang lebih ke makanan sederhana dengan harga yang lebih murah," ujarnya.
"Semua hal kecil sangat membantu … banyak warga yang berjualan beras seharga Rp 2.000 di depan rumah dan toko mereka," tambahnya.
Kembali ke 'Budaya asli' Bali
Photo: Banyak warga Bali yang kembali ke desa masing-masing untuk bertani. (Flickr: Andreas Hunziker)
Sektor pariwisata menjadi sumber pendapatan utama bagi kebanyakan warga, karenanya pelarangan perjalanan internasional benar-benar telah memukul perekonomian di pulau tersebut.
Menurut laporan Kopernik, sebuah lembaga non-profit di Ubud, 81 persen rumah tangga di Bali merasakan dampak ekonomi dari pandemi virus corona.
Sementara 44 persen di antaranya telah kehilangan pekerjaannya, baik sementara atau selamanya.
Gede Robi Supriyanto, musisi dan aktivis lingkungan, mengatakan angka tersebut menunjukkan betapa ketergantungannya Bali terhadap sektor pariwisata selama ini.
Bali memutuskan untuk menunda membuka pintunya untuk turis internasional bulan depan, sehingga akan tutup hingga akhir tahun
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Aplikasi Pemesanan AirAsia jadi yang Terbaik versi World Travel Tech Awards 2024
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Ngeeng, Scoopy Terbaru Meluncur ke Bali, Honda Paling Dicari
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris