Turis Backpacker Kembali Ungkap Pengalaman Buruk Bekerja Sambil Berwisata Di Australia
"Dia mencoba melepas bra-nya, dia mencoba meletakkan tangannya di celananya."
Perempuan itu tidur dengan pisau di bawah bantalnya dan menelepon polisi keesokan harinya untuk membantunya melarikan diri dari properti terpencil tersebut.
Dia tidak pernah membuat pengaduan resmi, karena tidak ada serangan yang pernah terjadi.
Petani itu menolak berkomentar.
Photo: Turis backpacker asal Perancis Ludmilla Cek mendapat pengalaman buruk saat bekerja di ladang pertanian di pedalaman Queensland. (Supplied: Ludilla Cek)
'Ulah beberapa petani merugikan semua orang'
Untuk bisa tetap berada di Australia di tahun kedua, turis backpacker perlu melakukan 88 hari kerja baik di sektor pertanian, konstruksi ataupun pertambangan.
Ludmilla menyerah pada hari ke-88-nya, tetapi pada tahun keuangan terakhir hampir 33.000 backpacker berhasil menyelesaikan ketentuan itu dan diberi visa tahun kedua.
Sebagian besar, yakni sebanyak 94 persen, bekerja di pertanian dan kelompok industri Growcom mengakui ada beberapa masalah.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata