Turis Backpacker Kembali Ungkap Pengalaman Buruk Bekerja Sambil Berwisata Di Australia

"Dia mencoba melepas bra-nya, dia mencoba meletakkan tangannya di celananya."
Perempuan itu tidur dengan pisau di bawah bantalnya dan menelepon polisi keesokan harinya untuk membantunya melarikan diri dari properti terpencil tersebut.
Dia tidak pernah membuat pengaduan resmi, karena tidak ada serangan yang pernah terjadi.
Petani itu menolak berkomentar.

'Ulah beberapa petani merugikan semua orang'
Untuk bisa tetap berada di Australia di tahun kedua, turis backpacker perlu melakukan 88 hari kerja baik di sektor pertanian, konstruksi ataupun pertambangan.
Ludmilla menyerah pada hari ke-88-nya, tetapi pada tahun keuangan terakhir hampir 33.000 backpacker berhasil menyelesaikan ketentuan itu dan diberi visa tahun kedua.
Sebagian besar, yakni sebanyak 94 persen, bekerja di pertanian dan kelompok industri Growcom mengakui ada beberapa masalah.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia