Turis Pemungut Bola Golf di Australia Lapor Dibayar Rendah
"Kita harus menggunakan tangan meraba-raba, karena kita tidak bisa melihat ke dalam air. Saya tentu saja banyak menangkap kodok, kadang juga belut, dan bahkan ikan hiu juga ada di lapangan golf ini." kata Jansen.
"Kami berhasil mengumpulkan sekitar 2000 bola golf setiap hari, kemudian bola-bola ini dibersihkan dan dicuci dan dijual lagi di toko antara 60 sen sampai 2 dolar (sekitar Rp 6000 sampai Rp 20 ribu), tergantung kondisinya." tambah Jansen.
Jansen mengatakan pada awalnya dia puas dengan bayaran dari perusahaan tempatnya bekerja, Advantage Golf Supplies, namun bayarannya merosot tajam di awal tahun 2014.
"Pacar saya bekerja sampai 40-50 jam seminggu, dan kami hanya mendapatkan bayaran kurang dari 200 dolar per minggu." katanya.
"Saya pernah ingat kami pernah mendapat $ 170 dan di bawah $ 200, itu berarti satu jamnya $ 4 sampai $ 5." tambahnya.
"Kami diberitahu bahwa kami akan mendapat tambahan bayaran ketika bisnis meningkat. Namun tiap kali ceritanya selalu berbeda."
Setelah mengajukan kasusnya ke Fair Work Ombudsman, dan berbagai badan lain, Jansen dan pacarnya sekarang mengajukan kasus ini ke Pengadilan Federal.
Mereka mengatakan dirugikan sekitar $ 12 ribu (sekitar Rp 120 juta) dari gaji yang belum dibayar.
DUA orang turis asal Belanda yang bekerja sebagai pemungut bola golf di Queensland mengajukan gugatan ke pengadilan karena bekas perusahaannya
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi