Turis Tiongkok Membeludak, Kemenpar Perbanyak Guide Berbahasa Mandarin

Turis Tiongkok Membeludak, Kemenpar Perbanyak Guide Berbahasa Mandarin
Arief Yayha. Foto: JPNN

“Bahkan bukan hanya yang berbahasa Mandarin, kami juga menyiapkan guide yang berbahasa Arab untuk pasar Halal Destination, seperti Lombok, Sumbar dan Aceh, yang kondisinya juga kurang,” jelas Hiram.

Deputi Kelembagaan dan SDM Kemenpar Ahman Sya membenarkan apa yang disampaikan Hiramsyah Sambudhy Thaib. Bahkan tantangan itu bukan wacana lagi.

Sejak dua minggu lalu, pihaknya sudah melangkah bersama Himpunan Pramuwisata Pusat (HPI) dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali.

“Pertama, Pemprov Bali memberi kemudahan untuk memberikan lisensi pemandu wisata berbahasa Mandarin. Sekarang ada lisensi sementara yang berlaku satu tahun, dari umumnya tiga tahun,” kata Ahman Sya.

Kedua, ada pendampingan terhadap pemandu wisata asing oleh HPI, dan organisasi itu sudah siap agar wisatawan tidak kehilangan guide dan Perda Provinsi Bali tidak dilanggar.

Ketiga, melakukan sosialisai kepada biro perjalanan wisata agar dalam hal kebutuhan guide beroordinasi dengan HPI. “Kini sudah ada 585 orang calon guide yang siap diuji oleh HPI. Jadi tinggal menunggu timing, dalam waktu dekat,” kata Ahman Sya.

Apa yang akan dilakukan? “Jumlah pemandu wisata yang kami siapkan dan  difasilitasi Kemenpar tahun 2016 ini ada 1.500 orang. Khusus untuk Great Bali 400, Jakarta 750, dan Batam-Bintan 350 orang,” ujarnya.

“Khusus Bahasa Mandarin yang sudah dilatih di Bali ada 150 orang, Batam 50 orang. Sedang yang mandiri, melakukan sendiri, belajar sendiri di Bali ada 585 orang. Kebutuhan tahun 2016 untuk seluruh Indonesia ada 1.000 guide,” kata Ahman yang terus berkoordinasi dengan Ketua Umum HPI Erwan Maulana.

JAKARTA – Di tengah kesibukan mengutak-atik deregulasi kepariwisataan, Menpar Arief Yahya selalu mengunjungi Bali. Dalam satu bulan, Arief

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News