Turis Tiongkok Sudah Diperbolehkan ke Bali
jpnn.com, JAKARTA - Jadwal kunjungan turis asal Tiongkok ke Pulau Bali bakal normal lagi. Penerbangan langsung ke Pulau Dewata yang sebelumnya dilarang pemerintah Tiongkok terkait Gunung Agung, dicabut kemarin (26/12).
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu mengungkapkan, larangan terbang ke Bali itu sebenarnya diberlakukan pemerintah Tiongkok sampai 4 Januari 2018.
Namun, keputusan tersebut direvisi. "(Larangannya) sudah tidak berlaku. Per 26 Desember ini, semua sudah boleh terbang," kata pria yang akrab disapa VJ itu kepada Jawa Pos.
Sebelumnya, pemerintah Tiongkok mengeluarkan travel warning bagi warganya yang akan bepergian ke Bali terkait dengan erupsi Gunung Agung.
Peringatan itu disertai dengan larangan maskapai asal Negeri Panda tersebut untuk mendarat di Pulau Dewata Kondisi itu sangat berpengaruh pada angka kunjungan turis Tiongkok ke Bali.
Sebab, Tiongkok menjadi penyumbang kunjungan wisatawan tertinggi ke Bali. Sebagai catatan, selama Januari hingga Juli, jumlah turis Tiongkok ke Bali mencapai 896 ribu.
Angka itu jauh di atas Australia di urutan kedua dengan 632 ribu wisatawan.
Pada kondisi normal, setiap hari ada 30 rute penerbangan reguler dan carter dari Tiongkok ke Bali.
Larangan turis terbang ke Bali sebenarnya diberlakukan pemerintah Tiongkok sampai 4 Januari 2018.
- Baru 20 Persen Turis Tiongkok Mengunjungi Australia Walau Perbatasan Internasional Sudah Dibuka
- Ini Alasan Turis Tiongkok Belum Tentu akan Datang dalam Jumlah Besar ke Australia
- Gunung Semeru Erupsi, Jenderal Listyo Sigit Sigap Lakukan Ini
- Jumlah Wisman Ke DKI Jakarta Meningkat, Mayoritas Dari Tiongkok, Jumlahnya Wow
- Pemerintah Kembali Gencar Promosikan Pariwisata kepada Warga Tiongkok
- Tak Takut Corona, Vietnam Buka Pintu untuk Turis Tiongkok