Turki Bantu Bebaskan Jurnalis Jepang dari Militan Syria
jpnn.com, TOKYO - Tak sia-sia Sachiko memelihara harapannya untuk kembali bertemu dengan sang buah hati. Sebentar lagi dia akan bisa memeluk dan berbincang dengan Jumpei Yasuda.
Kemarin, Kamis (24/10), jurnalis lepas yang disandera militan Syria sejak 2015 itu bebas. Bahkan, kini dia sudah dalam perjalanan pulang.
"Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya berdoa setiap hari," ucap Sachiko penuh haru.
Perempuan berambut pendek itu tidak bisa banyak bicara. Dia sibuk menyeka air mata di pipinya dengan sapu tangan putih. Kepada awak media yang berkumpul di depan rumahnya di Iruma, sisi barat laut Tokyo, dia terus-terusan memamerkan ribuan bangau kertas yang terangkai rapi.
Setiap hari, selain berdoa, Sachiko membuat origami. Bangau-bangau kertas itu menjadi lambang bahwa istri Hideaki tersebut belum lelah berharap. "Ada satu kalimat yang akan saya sampaikan kepadanya (Yasuda) saat berjumpa nanti.
'Kamu hebat bisa bertahan'," kata Hideaki sebagaimana dilansir Japan Times. Dia bersyukur karena putranya sanggup melewati hari-hari buruknya sebagai sandera.
Sachiko dan Hideaki sudah sangat siap menyambut kedatangan Yasuda. Namun, mereka masih harus bersabar. Hingga kemarin, pria 44 tahun itu masih berada di Turki.
Associated Press melaporkan bahwa Yasuda diamankan di Antakya, Provinsi Hatay. Kondisi jurnalis pemberani tersebut juga sangat sehat.
Jumpei Yasuda akhirnya bebas. Jurnalis lepas yang disandera militan Syria sejak 2015 itu bebas. Bahkan, kini dia sudah dalam perjalanan pulang.
- Wasit Timnas Indonesia vs Jepang Pernah Bertugas di Liga 1
- Kabar Kurang Sedap dari Timnas Indonesia Menjelang Jumpa Jepang
- Jepang Terancam Pincang saat Jumpa Timnas Indonesia
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia
- Pelatih Jepang Sudah Punya Rencana untuk Menghadapi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia