Turki Beli Senjata dari Rusia, Menhan AS Sewot

jpnn.com, WASHINGTON - Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengecam Turki karena membeli senjata dari Rusia. Dia menegaskan bahwa langkah pemerintah Recep Tayyip Erdogan itu adalah pelanggaran serius.
"Sudah sangat jelas dalam komentar publik dan pribadi saya dengan rekan Turki. Baik itu menyangkut F-35 atau S-400. Ini tidak seperti memarkir di garasi," ujar Esper.
Kekhawatiran Paman Sam bukan tanpa alasan. Pasalnya, Turki juga menjalin kerja sama militer dengan Amerika Serikat. Bahkan AS juga mempercayai Turki untuk terlibat dalam produksi jet tempur mutakhir F-35.
Lebih lanjut, Esper menyayangkan langkah yang diambil oleh sekutu lama AS tersebut karena telah memilih menerima S-400 dan mendorong AS untuk membatalkan program F-35.
"Saya berharap mereka akan kembali pada kita dan hidup sesuai dengan apa yang NATO setujui bertahun-tahun yang lalu," ujar Esper seraya menambahkan tetapi mereka tampaknya bergerak ke arah yang berbeda.
BACA JUGA: Makin Akrab dengan Rusia, Turki Pertimbangkan Beli Jet Tempur Sukhoi
Sehari sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk membahas kondisi Suriah. Namun, di sela-sela pertemuan di sebuah pameran udara MAKS-2019, Erdogan menyatakan ketertarikannya pada Su-57.
Menurut Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavorielu, Turki saat ini memang sedang mencari alternatif baru jika sudah tidak diizinkan untuk membeli F-35. Salah satu alternatif yang muncul adalah melakukan kerja sama industri pertahanan dengan Rusia untuk bersama-sama mengembangkan Su-57. (rmol/jpnn)
Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengecam Turki karena membeli senjata dari Rusia. Dia menegaskan bahwa langkah pemerintah Recep Tayyip Erdogan itu adalah pelanggaran serius.
Redaktur & Reporter : Adil
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas