Turki Berada di Tepi Jurang

Turki Berada di Tepi Jurang
Turki Berada di Tepi Jurang
Namun Erdogan kemudian telah mengirim kembali polisi untuk membersihkan alun-alun, meskipun dengan berjanji bahwa ia akan bertemu dengan para pemimpin protes tertentu.

Kita tidak tahu apa yang akan muncul dari unjuk rasa tersebut, tetapi jelas bahwa Turki sedang dalam cengkraman sebuah perang budaya dengan ketradisionalan, yang berbasis di pedesaan dan golongan agama yang menentang golongan urban yang lebih kebarat-baratan. Mereka khawatir pada kelangsungan demokrasi Turki, belum lagi tumbuhnya kerapuhan aspirasi sekuler dari Ataturk untuk negara ini.

Melihat dari permukaannya, tampak seperti sebuah perkara baru melawan perkara lama, kaum urban melawan kaum pedesaan dan golongan sekuler melawan golongan religius, tapi dengan menggores permukaan tersebut, maka semakin sulit untuk menggambarkan dengan rapi berbagai kelompok, posisi dan tujuannya dalam perbedaan warna antara hitam dan putih.

Memang, semua negara memiliki “jalur retakan” yang khas: ras, agama, atau budaya. Demonstrasi di Turki memberi sebuah peringatan bahwa negara yang demokasinya paling sukses sekali pun sulit untuk keluar dari masalah ini.

KETIKA saya mengunjungi Turki akhir tahun lalu, negara ini sedang menikmati perhatian dunia sebagai sebuah benteng demokrasi, memiliki pertumbuhan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News