Turki Berencana Suntik Jutaan Warganya dengan Vaksin Buatan Tiongkok
jpnn.com, ANKARA - Pemerintah Turki tengah menyiapkan rencana vaksinasi massal penyakit virus corona 2019 (Covid-19) untuk jutaan warganya.
Menurut laman Daily Sabah, negeri pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan itu akan memakai vaksin yang dikembangkan Sinovac dari Tiongkok.
Awal September lalu Turki telah mencoba CoronaVac buatan Tiongkok kepada ratusan sukarelawan. Saat ini prosesnya sudah pada uji coba tahap 3.
Selanjutnya, Turki telah menyiapkan peta jalan untuk vaksinasi massal. Bila uji coba terbukti berhasil, pada tahap awal negeri di wilayah Eurasia itu itu akan menyuntikkan vaksin dari Tiongkok kepada 2,5 juta warganya.
Untuk tahap awal, Turki akan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada kalangan prioritas. “Petugas kesehatan, penegak hukum dan orang-orang yang bekerja di keramaian akan diprioritaskan untuk vaksinasi massal pertama yang dijadwalkan awal 2021,” tulis Daily Sabah.
Setelah para petugas kesehatan dan penegak hukum, vaksin buatan Tiongkok itu akan disuntikkan ke kalangan muda. Adapun para lansia belum masuk prioritas karena uji coba vaksin belum dilakukan kepada warga berusia 65 tahun ke atas.
Selain itu, Turki juga mencoba vaksin buatan Pfizer dari Amerika Serikat dan BioNTech, sebuah perusahaan biofarmasi Jerman. Kabarnya proses uji coba vaksin itu berjalan lancar dan mampu memunculkan 98 persen antibodi pada sukarelawan yang menerima suntikan.(DS/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Turki tengah menguji coba CoronaVac buatan Tiongkok kepada ratusan warganya yang menjadi sukarelawan vaksin.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan