Turki: Bukan Kali Ini Saja Rusia Bermanuver di Zona Udara Kami

jpnn.com - ISTANBUL - Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam balas dendam setelah pesawatn tempurnya ditembak jatuh oleh Turki. Tapi pemerintah Turki menanggapinya dengan dingin. Kemarin (25/11) Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa Turki tidak akan menjadikan insiden itu sebagai alasan kontak senjata.
"Tidak ada sedikit pun niat kami untuk memperpanjang insiden ini. Kami hanya membela kedaulatan kami," ujar Erdogan di sela pertemuan bisnis di Kota Istanbul.
Karenanya, Turki pun tidak akan mengubah kebijakannya atas Syria. Terutama dukungannya terhadap misi antiteror yang dilancarkan pasukan koalisi di bawah komando Amerika Serikat (AS).
Tentang klaim Rusia bahwa jet tempurnya tidak melanggar batas wilayah Turki, Erdogan punya jawaban.
"Saat pesawat kami melepaskan tembakan, jet tempur itu berada di zona udara Turki. Namun, jet tempur Rusia tersebut lantas jatuh ke wilayah Syria," terangnya.
Bahkan dia mengatakan, bukti pelanggaran wilayah itu, militer Turki melaporkan bahwa dua warga sipil terluka karena kejatuhan serpihan jet tempur jenis Sukhoi tersebut.
Dalam kesempatan itu, Erdogan juga mengatakan bahwa jet-jet tempur Rusia bukan baru kali ini melakukan manuver di sekitar zona udara Turki. (AFP/Reuters/BBC/hep/c10/ami)
ISTANBUL - Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam balas dendam setelah pesawatn tempurnya ditembak jatuh oleh Turki. Tapi pemerintah Turki menanggapinya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lagi-Lagi, Mantan PM Malaysia Tersandung Kasus Korupsi
- Trump & Zelenskyy Bertengkar, Prancis: Persatuan Barat Telah Hancur
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid Kecam Israel yang Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
- AS Anggap Tindakan Zelenskyy Mengacaukan Upaya Penyelesaian Konflik
- Berdebat Sengit dengan Trump, Zelenskyy Tinggalkan Gedung Putih Lebih Awal
- Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina