Turki dan Teman yang Berseberangan
Oleh Dahlan Iskan
Di Amerika kata chestnut sering diberikan kepada kuda. Kuda pilihan. Yang berwarna chestnut. Kacang chestnut. Ada 30 orang yang tinggal di padepokan itu. Mereka adalah para Gulenis.
Kiai Gulen sendiri tinggal di satu kamar sempit. Tidak ada tempat tidur. Kasurnya ditaruh di lantai. Di dekat sajadah. Yang selalu terhampar. Untuk salat.
Chestnut Camp ini memiliki aula. Bisa untuk salat berjemaah. Bisa juga untuk tempat ceramah.
Kiai Gulen terus mengajar. Menulis. Menciptakan puisi. Juga merekam pidato-pidatonya. Videonya viral. Pengikutnya kian berjuta.
Sejak masih di Turki Fethullah Gulen sudah digelari kiai berjuta umat. Pengikutnya luar biasa. Ada yang menduga sampai 6 juta orang.
Mereka menyebut dirinya Gulenis. Lalu menyatukan diri dalam gerakan sosial. Ekonomi. Keagamaan. Demokrasi.
Lahirlah: Hizmet. Gerakan pelayanan untuk rakyat di segala bidang.
Hizmet lantas memiliki ribuan sekolah, poliklinik, koran (harian Zaman), stasiun teve (Jamanyolu TV) dan bank (bank Asya). Jemaatnya yang dari kalangan pengusaha juga besar: mendirikan semacam Kadin.