Turki dan Teman yang Berseberangan

Oleh Dahlan Iskan

Turki dan Teman yang Berseberangan
Dahlan Iskan.

Ideologinya: rahmatan lil alamin. Kerukunan. Toleransi. Dialog antar-iman. Islam harus menjadi jalan hidup.

Dari jutaan pengikut Kiai Gulen banyak juga yang di militer. Di parlemen. Di kalangan penegak hukum. Hakim. Jaksa. Polisi. Bahkan di dalam partainya Erdogan sendiri.

Kiai Gulen punya doktrin “People of the Book” harus rukun. Islam-Kristen-Yahudi. Tidak boleh bermusuhan. Mereka itu sesama “People of the Book”. Ahli kitab.

Saya jadi ingat: tahun lalu. Membeli satu novel. Judulnya: People of the Book. Betapa mengharukan: yang menyelamatkan kepunahan kitab suci Yahudi itu ternyata orang Islam.

Novel itu begitu enak dibaca. Sastranya tinggi. Misinya mulia.

Saya sampai bilang ke teman-teman saya: novel “People of the Book” layak mendapat Nobel. Bidang sastra. Tidak perlu menunggu penulisnya meninggal dunia: Geraldine Brooks. Wartawan Amerika yang luar biasa. Pemenang Piala Oscarnya jurnalistik: hadiah Pulitzer.

Kiai Gulen kerasan tinggal di negerinya Geraldine Brooks. Menyandang predikat baru: teroris. Yang menuduh begitu adalah Erdogan. Stalin menuduh Trotsky.

Hizmet dituduh sebagai organisasi teroris. Semua usaha Hizmet dibubarkan. Secara paksa.

Di Indonesia nama Turki juga sangat harum. Sampai-sampai di PKS muncul 'aliran Turki'. Di samping aliran yang sudah ada: aliran Saudi dan aliran Mesir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News