Turki Desak China Hentikan Penahanan Massal Warga Uyghur di Xinjiang
Turki untuk pertama kalinya memberikan komentar mengenai penahanan massal warga etnis minoritas Uyghur yang dilakukan China dengan mengatakan tindakan Beijing ini merupakan 'tindakan yangn memalukan bagi kemanusiaan.'
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Sabtu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy mengatakan bukan 'rahasia lagi' bahwa China secara tanpa pandang bulu menahan lebih dari 1 juta warga Uyghur di 'kamp konsentrasi."
Aksoy merujuk kepada kamp pendidikan lagi besar-besaran yang dibuat oleh China di provinsi Xinjiang guna menahan warga minoritas Uyghur, daerah yang dimasukkan ke dalam wilayah China, setelah para pemimpin Republik Turkistan Timur menyerahkan wilayah mereka ke Partai Komunis China di tahun 1949.
Penelitian yang dilakukan ABC menemukan bahwa kamp ini luasnya lebih dari 2 juta meter persegi menahan para warga yang kemudian dipaksa untuk menyampaikan kesetiaan kepada China dengan paksaan.
Seorang tahanan mengatakan kepada ABC bahwa dia mendapat suntikan yang bahan yang tidak diketahui isinya, dan mendapat penyiksaan fisik dan mental.
Turki mengatakan bahwa warga Uyghur mendapt tekanan dan 'asimilasi sistemis' di China Barat.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat