Turki Klaim Pemulangan Anggota ISIS Didukung Belanda dan Jerman
jpnn.com, ANKARA - Menteri Dalam Negeri Turki Suleman Soylu mengklaim rencana pemulangan militan ISIS ke negara asal didukung sejumlah negara Eropa. Setidaknya Jerman dan Belanda sudah setuju menerima kembali warganya yang bergabung dengan ISIS.
Pada Senin (13/11), Turki telah mendeportasi dua tahanan berkewarganegaraan Jerman dan Amerika Serikat. Dalam waktu dekat ada 23 warga negara Eropa yang bakal menyusul dipulangkan.
"Kami memiliki kebijakan sendiri dan sedang menjalankan itu tanpa kompromi," kata Soylu di Provinsi Van, Rabu (13/11).
Turki menahan ratusan tersangka ISIS di penjara mereka dan mengatakan telah menangkap 287 petempur lainnya selama operasi militer di timur laut Suriah melawan milisi YPG Kurdi - serangan yang semakin memperburuk hubungannya dengan sekutu NATO.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih terutama kepada dua negara ini. Jerman dan Belanda," tambahnya.
"Sampai kemarin malam, mereka telah mengonfirmasi untuk membawa pulang teroris Daesh (ISIS) yang merupakan warga negara mereka beserta istri, anak-anak mereka dan yang lainnya," tutup dia. (ant/dil/jpnn)
Menteri Dalam Negeri Turki Suleman Soylu mengklaim rencana pemulangan militan ISIS ke negara asal didukung sejumlah negara Eropa.
Redaktur & Reporter : Adil
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Hasil UEFA Nations League: Jerman Berpesta Gol ke Gawang Bosnia-Herzegovina
- Kata Tijjani Reijnders Soal Keputusan Eliano Memilih Timnas Indonesia Dibanding Belanda
- Tembus Kerupuk
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia
- Bea Cukai Kawal Ekspor Kopi Papua ke Jepang & Belanda