Turki Serahkan Kasus Khashoggi kepada Arab Saudi, Erdogan Jilat Ludahnya Sendiri

Presiden Erdogan sendiri pernah mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap proses hukum di Saudi. Dia menuding Arab Saudi melakukan pembiaran terhadap para pelaku.
"Mungkin yang lebih berbahaya adalah impunitas yang tampaknya dinikmati para pembunuh di kerajaan (Arab Saudi) tersebut," ujar Erdogan pada 2019 silam.
Ketika itu Erdogan menegaskan bahwa Turki akan terus berusaha mengungkap kebenaran terkait tewasnya Khashoggi. Dia menambahkan bahwa hampir tidak ada keterbukaan dalam proses peradilan para tersangka.
Laporan intelijen AS yang dirilis tahun lalu mengungkapkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman menyetujui operasi untuk menghabisi atau menangkap Khashoggi.
Namun pemerintah Saudi membantah keterlibatan apa pun oleh putra mahkota dan menyangkal temuan dalam laporan tersebut.
Pengadilan Saudi sendiri sebenarnya telah mengadili dan menjatuhkan hukuman kepada 8 pelaku pembunuhan Jamal Khashoggi pada September 2020 lalu. Lima orang divonis 20 tahun penjara, satu orang 10 tahun penjara dan dua lainnya tujuh tahun penjara.
Namun, beberapa pekan kemudian pihak kejaksaan Turki menetapkan enam warga negara Saudi sebagai tersangka baru. Puluhan warga Saudi telah didakwa secara in absentia oleh kejaksaan Turki terkait kasus ini.
Akan tetapi karena Turki butuh investasi untuk meningkatkan ekonominya, Ankara selama setahun belakangan berupaya untuk memperbaiki keretakan dengan Riyadh.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pernah menuduh Arab Saudi memberikan impunitas kepada pembunuh Jamal Khashoggi, kini d
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- 6 Korban Tewas Kecelakaan Bus Umrah Bakal Dimakamkan di Saudi
- 4 Warga Semarang Meninggal dalam Kecelakaan Bus Jemaah Umrah
- Bus Rombongan Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Wafat
- Dunia Hari Ini: Wali Kota Istanbul Ditangkap Sebelum Maju Jadi Capres
- Kapolda Metro Abaikan Laporan Perusahaan Saudi soal RJ WN India di Kasus Penggelapan