Turki Tahan Pesawat Syria Sembilan Jam
Jumat, 12 Oktober 2012 – 07:46 WIB
Setelah ditahan sembilan jam, pesawat itu akhirnya diizinkan untuk terbang kembali. Syrian Air meninggalkan bandara pukul 01.30 dini hari tadi waktu setempat (sekitar pukul 06.30 WIB) dengan membawa 35 penumpang dan awaknya. Tetapi, seluruh kontainer kargonya tetap ditahan Turki. Pesawat itu mendarat di Bandara Internasional Damaskus pukul 05.10 waktu setempat (pukul 09.10 WIB), Kamis (11/10).
Kendati begitu, Syria menyatakan tersinggung dengan tindakan Turki itu. Menteri Perhubungan Syria Mohammad Ibrahim Said menyamakan aksi pencegatan tersebut dengan pembajakan. Apalagi, militer Turki kemudian memaksa pesawat sipil Syria itu mendarat. ’’Ini pembajakan udara. Militer Turki telah melanggar perjanjian dan regulasi soal penerbangan sipil,’’ kecamnya.
General Manager Badan Penerbangan Sipil Syria Ghaidaa Abdul-Latif juga menyesalkan aksi militer Turki tersebut. Menurut dia, pencegatan yang dilanjutkan dengan pemaksaan mendarat itu bertentangan dengan aturan dan norma penerbangan. Apalagi, kata dia, Turki secara terang-terangan menyebut pesawat Syria itu melakukan ’’agresi’’.
’’Seharusnya, militer Turki lebih dulu mengontak pilot pesawat kami dan memerintahkan dia mendarat. Tidak tiba-tiba seperti Rabu lalu,’’ sesalnya.
ANKARA – Insiden baru menambah ketegangan antara Turki dan Syria. Rabu petang (10/10) waktu setempat sejumlah jet tempur militer Turki mencegat
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas