Turki Tahan Pesawat Syria Sembilan Jam
Jumat, 12 Oktober 2012 – 07:46 WIB
Kantor berita Interfax malah mengutip sumber militer Rusia bahwa pesawat itu tidak membawa peralatan militer apapun. ’’Tidak ada senjata atau sistem maupun komponen untuk peralatan militer yang dibawa dengan pesawat penumpang,’’ ujar sumber militer tingkat tinggi Rusia yang tak mau disebut namanya itu. ’’Jika ada pengiriman senjata ke Syria, tak mungkin dilakukan secara ilegal,’’ lanjutnya.
Rusia pun mereaksi insiden itu. Presiden Vladimir Putin memutuskan untuk menunda kunjungannya ke Turki. Tidak ada penjelasan alasan penundaan maupun kapan kunjungan diadakan. Tetapi, media Turki dan Rusia menyebut bahwa kunjungan Putin semula dijadwalkan pada 15 Oktober ini.
’’Kunjungan ditunda. Tanggal yang baru akan dibahas lagi,’’ ungkap Dmitry Peskov, jubir Putin, kepada Agence France-Presse. Dia tak berkomentar apakah penundaan itu terkait dengan konflik Syria-Turki. ’’Kunjungan itu tetap jadi, tetapi ditunda,’’ katanya.
Alexander Lukashevich, jubir Kemenlu Rusia, juga menyesalkan aksi militer Turki tersebut. Menurut dia, aksi pencegatan itu membahayakan keselamatan penumpang sipil. ’’Keamanan dan keselamatan para penumpang jelas terancam. Apalagi, 17 orang di antaranya adalah warga Rusia,’’ ujarnya.
ANKARA – Insiden baru menambah ketegangan antara Turki dan Syria. Rabu petang (10/10) waktu setempat sejumlah jet tempur militer Turki mencegat
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas