Turnamen Basket Warga Sudan Dibatalkan
Penyelenggara turnamen bola basket warga keturunan Sudan Selatan di Melbourne, Victoria mengklaim tindakan yang disengaja untuk membangkitkan ketakutan warga tentang geng Afrika memaksa mereka membatalkan acara musim panas tahunan mereka.
Asosiasi Bola Basket Nasional Warga Australia keturunan Sudan Selatan mengatakan pihaknya kesulitan mencari tempat untuk menyelenggarakan turnamen Summer Slam yang seharusnya digelar bulan depan karena "hambatan yang tidak realistis" yang dipaksakan oleh para manajer stadion.
"Manajer stadion takut untuk menjadi tuan rumah acara kami karena cerita mengenai geng Afrika yang mereka lihat di pemberitaan," tulis asosiasi itu yang diunggah di akun Facebook.
"Beberapa organisasi mitra kami juga memiliki kekhawatiran terhadap acara kami karena ketakutan yang telah diciptakan.
"Tindakan beberapa remaja [keturunan Afrika] di masyarakat secara tidak adil telah digunakan untuk membangun stereotip bagi kebanyakan warga Afrika yang melakukan hal yang benar."
Turnamen National Classic asosiasi ini juga dibatalkan pada bulan Juli.
Induk organisasi bola basket di Victoria, Basketball Victoria mengatakan "persyaratan eksternal yang ketat' itu menunjukan asosiasi bola basket warga Australia keturunan Sudan Selatan tidak dapat memenuhi tuntutan dewan kota, termasuk memberi tahu warga sekitar tentang turnamen yang akan diselenggarakan, membayar bus menuju dan dari acara bagi semua pemain, membatasi penyelenggaraan hanya di jam-jam di siang hari, menyelenggarakan pertandingan grand final setengah hari dan membatasi jumlah penonton.
"Ini adalah persyaratan yang jarang tidak perlu diperintahkan pemenuhannya pada turnamen bola basket di Victoria lainnya dan jarang dipaksakan pemenuhannya di seluruh komunitas olahraga," kata jurubicara Basketball Victoria.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata