Turnamen Golf DAIKIN Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting

jpnn.com, JAKARTA - PT. Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) kembali menunjukkan kepeduliannya pada isu sosial kemasyarakatan.
Melalui turnamen golf, spesialis solusi tata udara asal Jepang dengan pengalaman hampir satu abad di dunia ini menghimpun dukungan bagi program pemerintah dalam menekan jumlah anak stunting di Indonesia.
“Selain menjadi ruang komunikasi bagi para mitra kami, turnamen ini juga hadir sebagai upaya menumbuhkan kepedulian bersama terkait anak stunting di Indonesia,” ujar Presiden Direktur PT. Daikin Airconditioning Indonesia Shinji Miyata dalam keterangan tertulis pada Senin (27/11).
Dia menyebut donasi yang diberikan bukan merupakan hasil dari perusahaan saja. Namun, DAIKIN mengajak seluruh peserta untuk bersama terlibat langsung dalam memberikan donasi.
“Donasi yang dihimpun dari seluruh peserta dan perusahaan merepresentasikan upaya kami selaku keluarga besar DAIKIN di Indonesia untuk lebih mengambil peran dan bersinergi dengan program pemerintah dalam pembangunan,” ujar Shinji Miyata.
Dana sejumlah Rp 131.660.000 berhasil terkumpul dari turnamen yang mengambil tempat di Damai Indah Golf & Country Club, Tangerang (25/11).
DAIKIN Charity Golf merupakan merupakan salahsatu program tahunan DAIKIN. Tersirat kuat pada namanya, sejak awal perhelatannya pada 2020, turnamen golf DAIKIN yang penyelenggaraannya pada tahun ini diikuti 144 peserta ini dirancang dengan membawa dua fokus utama.
Selain unsur sinergi yang tercipta melalui jalinan komunikasi dalam nuansa rekreasi, disisi lain juga membawa misi memberikan kontribusi pada pengembangan masyarakat Indonesia.
Melalui turnamen golf, spesialis solusi tata udara asal Jepang menghimpun dukungan bagi program pemerintah dalam menekan jumlah anak stunting di Indonesia.
- Pelindo Siap Dukung Pencegahan Stunting di Kota Kupang
- PNM Gelar 'Madani Care Stunting' di Desa Towale, Donggala
- Galang Dana untuk Bantu Masyarakat Prasejahtera, LJCM Kalingga Gelar Turnamen Golf Amal
- Soal Prevalensi Stunting, Sihar Sitorus Sebut Indonesia Perlu Belajar dari Peru
- Ribka Kritisi Penghentian Beasiswa: Masa Depan Dokter Dipersulit, Rakyat Ditumbalkan
- Perlu Adanya Upaya Promosi Pangan Sehat dalam Penanganan Stunting