Turun 32,1 Persen, Laba Bersih Mandiri Rp 13,8 Triliun
jpnn.com - jpnn.com - Angka kredit macet yang naik 1,4 persen menjadi empat persen pada 2016 menganggu kinerja PT Bank Mandiri Tbk .
Kredit bermasalah itu di antaranya datang dari nasabah kecil dan menengah.
Selain itu, kredit macet juga datang dari nasabah sektor batu bara, baja, dan perkapalan.
Kenaikan kredit bermasalah membuat perseroan menambah cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dari Rp 12 triliun pada 2015 menjadi Rp 24,6 triliun.
Akibatnya, laba bersih BMRI turun 32,1 persen sehingga menjadi Rp 13,8 triliun.
Laba sebelum pencadangan (pre-provision operating profit/PPOP) tercatat Rp 43,3 triliun.
Dirut BMRI Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, secara operasional, laba perseroan sebenarnya tumbuh 12 persen.
”Pendapatan kami sebenarnya tinggi sekali. Selain itu, pertumbuhan kredit, margin, cost efficiency, semua tidak ada masalah. Hanya karena pencadangan,” katanya saat public expose di Jakarta, Selasa (14/2).
Angka kredit macet yang naik 1,4 persen menjadi empat persen pada 2016 menganggu kinerja PT Bank Mandiri Tbk .
- Upaya Bank Mandiri Memanfaatkan Analitik Data Diakui Secara Global
- Siap Akselerasi Investasi di Indonesia, Bank Mandiri Gelar MIF 2025
- Wujudkan Akselerasi Digital, Mandiri Remittance Perkuat Layanan Transfer untuk PMI
- Lewat Livin Planet, Bank Mandiri Libatkan Nasabah dalam Pelestarian Lingkungan
- Bank Mandiri Gelar Puncak Wirausaha Muda Mandiri 2024, Inilah Para Pemenangnya
- Bank Mandiri Hadirkan Konser Super Diva di Indonesia Arena GBK