Turun di Real Count KPU, PPP Bisa Kambali ke Senayan?
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih terus melakukan hitung suara secara manual atau real count Pileg 2024 pada Kamis (29/2).
Dalam data itu, PPP kini justru terancam tak lolos ke parlemen lantaran partai berlambang Ka'bah itu hanya meraup 3.034.400 suara atau 3,99 persen.
Padahal, parliamentary treshold atau ambang batas lolos parlemen dari jumlah suara sah nasional sebesar 4 persen.
Berdasarkan data KPU per pukul 10.00 WIB, data hitungan suara yang masuk berasal dari 539.084 TPS atau 65,48 persen dari total 823.236 TPS yang tersebar.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, PPP (P3) adalah satu-satunya parpol yang tidak memiliki pengaruh di parlemen. Perolehan suaranya juga tidak berdampak banyak di DPR.
"P3 adalah satu satunya partai politik untuk hari ini yang secara pengaruh tidak memiliki, secara suara juga bisa dikatakan tidak begitu berdampak terhadap parlemen," kata Dedi lewat pesan suara kepada wartawan, Kamis (29/1).
Meski begitu, peluang PPP lolos ke parlemen masih terbuka sepanjang penghitungan KPU masih berlangsung. PPP, kata dia, juga pasti akan melakukan lobi-lobi politik agar bisa lolos ke Senayan.
"Peluang P3 lolos saya kira masih memungkinkan sepanjang penghitungan berlangsung, ditambah lagi carut marutnya penghitungan oleh KPU kan bukan tidak mungkin bahwa P3 melakukan lobi-lobi politik, yang arahnya tentu memaklumi selisih yang sangat kecil itu menjadi lolos di batas minimal 4 persen," ujarnya.
PPP kini justru terancam tak lolos ke parlemen lantaran partai berlambang Ka'bah itu hanya meraup 3.034.400 suara atau 3,99 persen.
- Buntut Insiden di Arena Mukernas PPP, Mardiono dan Orang Kepercayaannya Disomasi
- Kisruh! Orang Dekat Mardiono Ancam Eks Ketum IPNU di Arena Mukernas II PPP
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Kader Pengin Dukung Ahmad Ali Jadi Ketum PPP, AD/ART Minta Diubah
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Gus Ipul, Sandiaga Uno hingga Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Ketum PPP