Turun Gunung
Oleh: Dahlan Iskan
Jadi, Menkes Budi Gunadi Sadikin harus menyediakan begitu banyak alat untuk begitu banyak spesialis di begitu banyak kota kecil. Dan Menkes sudah menyanggupinya.
Rupanya kalangan dokter sudah semakin kompak: mendukung reformasi kesehatan.
Orang seperti Prof Dr Ario Djatmiko (72 tahun) ahli kanker senior itu, menulis dukungan yang sangat rinci. Termasuk soal memperbanyak spesialis lewat hospital based. Bahkan lebih hebat lagi: spesialis bedah jangan sampai mengusir bedah umum.
Misalnya, untuk operasi payudara. Bisa dilakukan dokter bedah umum yang cukup dilatih secara khusus. Maka, kata Prof Miko, harus dibedakan antara pendidikan dan kursus.
Pendidikan itu untuk urusan karakter. Termasuk pendidikan spesialis. Kursus untuk meningkatkan keterampilan.
Prof Dr Siti Fadilah pun memberikan dukungan yang rinci. Mantan menteri kesehatan yang kritis itu punya mantera: kekurangan dokter spesialis adalah nyata, kekhawatiran terjadi kelebihan dokter tidak harus dikhawatirkan
Bahkan, Siti Fadilah langsung saja: setujui RUU Kesehatan. Kekurangan dokter spesialis itu akan teratasi.
Bagaimana dengan dokter lulusan luar negeri? Orang seperti Prof Puruhito dan Ario Djatmiko tidak punya problem apa-apa.