SBY Turun Gunung
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Pada Pilpres Amerika 2019, Presiden ke-44 Barack Obama dari Partai Demokrat turun gunung membantu Joe Biden menghadapi Donald Trump.
Ketika itu, Trump dianggap sebagai ancaman terhadap demokrasi Amerika karena kebijakan politiknya dianggap fasis.
Obama pun ikut berkampanya menyerang Trump.
Presiden Ke-41 George Bush senior juga ikut turun gunung untuk menyelamatkan Partai Republik dari Donald Trump, yang dikhawatirkan akan membajak partai dan membelokkannya dari nilai-nilai republikan.
Meskipun sesama Partai Republik, tapi Bush tidak setuju dengan kebijakan Trump yang nasionalistis-ekstrem.
Turun gunung para presiden Amerika itu hanya situasional dan terbatas.
Beda dengan di Indonesia yang all out dan total.
Di Amerika mungkin cocok dengan ungakapan ‘’Old presidents never die, the just fade away’’. Presiden tua tidak mati, mereka hanya menghilang.
SBY mengaku harus turun gunung karena ada indikasi bahwa pemilu akan direkayasa supaya hanya diikuti oleh dua pasangan calon saja.
- Prabowo Janji Tak Intervensi Pilkada, Ronny: Kader PDIP Jangan Ragu Sikat Aparat Nakal
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta
- Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik
- Anggota Baleg dari NasDem Usul Pemilu Digelar 10 Tahun Sekali
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan