Turut Berduka atas Peristiwa Ledakan di Lebanon, Ganjar Berharap Warga Jateng di Beirut Tetap Aman
jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan duka mendalam atas tragedi ledakan di Beirut, Lebanon, Selasa waktu setempat.
Ganjar berharap, Indonesia bisa memberikan bantuan untuk para korban karena Lebanon adalah negara sahabat.
"Kita turut berduka, dalam kondisi seperti ini, ada musibah seperti itu. Tentu pembelajarannya banyak, kalau tidak salah itu terjadi karena adanya stok pupuk yang disimpan lama. Mudah-mudahan negara bisa memberikan bantuan, karena Lebanon itu juga negara sahabat," kata Ganjar di rumah dinasnya, Rabu (5/8/2020).
Disinggung soal korban jiwa, Ganjar belum mendapat informasi resmi tentang adanya warga negara Indonesia yang menjadi korban.
Dari berita di media, ada satu WNI yang menjadi korban, menderita luka ringan.
"Informasinya ada satu WNI, tapi hanya luka dan tidak meninggal. Kami berharap tidak ada korban jiwa dari Indonesia, khususnya warga Jawa Tengah di sana. Kalau ada, pasti kami bantu," ucapnya.
Menurut Ganjar, Dubes Indonesia di Lebanon adalah orang Jawa Tengah, dan merupakan teman dekatnya. Dia akan menghubungi Dubes Indonesia di Lebanon untuk mengetahui kondisi terkini.
"Pak Dubes itu teman saya, orang Jawa Tengah. Pak Hadjriyanto Thohari itu teman saya dan cukup aktif. Nanti saya kontak. Pak Dubes orang yang sangat peduli soal ini, dan banyak WNI di sana adalah pasukan perdamaian, sehingga hari ini mereka dikerahkan semua untuk membantu penanganan bencana itu," pungkasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap Indonesia juga membantu para korban ledakan di Beirut Lebanon.
- Waduh, 5 WNI Ini Ingin Jual Ginjal ke India, Diiming-imingi Uang Sebegini
- WNI Jadi Bandar Judi Online di Kamboja
- Selundupkan Narkoba di Selangkangan, 2 Penumpang Feri Dibekuk Petugas Bea Cukai Batam
- Mengapa Pengambilan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tak di Indonesia?
- Indonesia Luncurkan Layanan Paspor Elektronik di Malaysia
- Pengumuman untuk Seluruh WNI: Jangan Bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel