Tutup Acara Musik karena Tidur Terganggu, Wagub Sulsel Diprotes
Sementara itu, pengamat kebijakan publik Syaufan Rozi Soebhan mengatakan, harusnya Sudirman dilibatkan untuk pengembangan musik dan lagu nusantara dengan menyepakati waktu, tempat dan cara yang pas.
“Saling sinergi bukan clash atau konflik kepentingan. Solusinya mesti ada dialog antargenerasi untuk saling memahami kebiasaan dan keunikan masing-masing soal tradisi siesta atau tidur siang dan ekonomi kreatif,” kata Soebhan.
BACA JUGA : Anak Buah Surya Paloh Tuding KPK Sengaja Mempermalukan Kejagung
Menurut dia, sudah saatnya Kota Makassar punya tempat khusus untuk ekspresi seni budaya dan ekonomi kreatif seperti daerah Reklamasi Pantai Losari.
“Waktunya setelah tidur siang dan di luar waktu ibadah tentunya, sehingga saling dukung,” katanya.
Sudirman sendiri mengakui anak buahnya yang hentikan kegiatan tersebut bersama polisi lantaran acara belum mengantongi izin.
"Selain itu juga, mengganggu warga sekitar dan sudah banyak aduan. Daerah permukiman, pendidikan dan dekat masjid serta rujab. Kami juga kalau ada kegiatan terganggu serta ada anak kecil juga," kata Sudirman.
Menurutnya sudah pernah dilakukan dimediasi bersama warga, dan pemilik kafe berjanji tidak membuat acara yang bisa mengganggu lagi karena memang lokasinya di zona pemukiman.
Wagub Sulsel mengakui anak buahnya yang hentikan acara musik tersebut bersama polisi lantaran belum mengantongi izin.
- Pegiat HAM: 1 Mei Jangan Dijadikan untuk Mengganggu Kamtibmas
- MUI Sebut Bukan Zamannya Membangunkan Sahur dengan Mengganggu Ketertiban Umum
- Mahalini Tetiba Batalkan Penampilannya di Bali, Ada Apa?
- Kombes Gidion: Kami Akan Tindak Tegas Remaja yang Bikin Onar
- Dianggap Mengganggu Objek Vital Nasional, Aktivis Ini Dipolisikan KPK
- Gelar Acara Musik DJ dan Langgar Prokes, Caspar Jakarta Disegel Satpol PP