Tutup Emosi
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - BEGITU tinggi keinginan Alvin Bragg untuk bersikap fair. Jaksa Distrik New York itu sampai minta bantuan satu tim juri dalam jumlah besar: 23 orang.
Begitu besarnya juri itu sampai disebut grand jury. Juri itulah yang akan menentukan apakah mantan presiden Donald Trump harus jadi tersangka atau tidak.
Di New York dewan juri biasa bersidang tiap Senin, Rabu, dan Kamis. Biasanya sore hari. Antara pukul 14.00 sampai 17.00.
Mereka dipilih secara acak, di antara warga kota. Latar belakang mereka juga sangat bervariasi. Satu dewan juri hanya untuk satu kasus.
Senin, Rabu, dan Kamis lalu mereka diminta kumpul. Secara rahasia. Tetapi bocor. Maka kubu Donald Trump tahu bahwa nasibnya sedang di ujung tanduk.
Kubu Trump memperkirakan jaksa Bragg akan menetapkan Trump sebagai tersangka Kamis lalu. Yakni setelah dewan juri memutuskannya.
Sejak itu Trump terus melancarkan ofensif. Anda pun sudah tahu kebiasaan Trump: menyerang lawannya dengan brutal. Maka ia menyerukan agar pengikutnya bergerak. Tidak diam.
Trump juga mengingatkan penetapan dirinya sebagai tersangka bisa menimbulkan ketegangan dan kerusuhan, bahkan Trump menyebut jaksa Bragg sebagai binatang.
Kalau sampai terjadi, ini memang sangat bersejarah. Inilah kali pertama di Amerika mantan presiden jadi tersangka. Urusannya esek-esek pula.
- Donald Trump dan Kamala Harris Bersaing Ketat, Selisih Supertipis
- Ribuan Warga Tumpah Ruah Saat Kampanye Abdul Wahid yang Dihadiri UAS di Teluk Meranti
- Ari Dian
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Gunung Sritex
- Mungkin Ini Alasan Prabowo Pilih Kunjungan Perdana ke Tiongkok, bukan Amerika