Tutup Rafah-Sinai, Mursi Sikat Militan
Setelah 16 Tentara Mesir Tewas dalam Serangan di Perbatasan
Kamis, 09 Agustus 2012 – 05:05 WIB
KAIRO - Presiden Mesir Muhammad Mursi akhirnya membuktikan janjinya dan komitmennya untuk bertindak tegas terhadap kelompok militan Islam di negerinya. Tokoh dari Ikhwanul Muslimin, organisasi Islam terbesar dan paling berpengaruh di dunia Arab, itu telah memerintahkan militer Mesir menjaga dan mengontrol Semenanjung Sinai pasca-serangan berdarah oleh militan Islam.
Kemarin (8/8) militer Mesir melancarkan serangan udara ke wilayah gurun yang berbatasan dengan Israel tersebut. Serangan itu menewaskan sedikitnya 20 tersangka militan yang diyakini bertanggung jawab atas insiden pada Selasa malam (7/8) dan Minggu lalu (5/8).
Serangan udara di kawasan Tumah itu menjadi operasi militer terbesar pertama yang dilakukan Mesir di Sinai selama hampir empat dekade terakhir. Militer mengerahkan sejumlah helikopter tempur Apache untuk mendukung operasi besar-besaran tersebut. Sementara helikopter militer membombardir dari udara, pasukan Infanteri Divisi II juga menyerbu sarang militan dari darat.
"Militer melancarkan serangan besar-besaran di dekat perbatasan Rafah dan Gaza. Sedikitnya, 20 teroris (militan) tewas," kata seorang pejabat militer Mesir yang tidak mau disebutkan namanya kemarin.
KAIRO - Presiden Mesir Muhammad Mursi akhirnya membuktikan janjinya dan komitmennya untuk bertindak tegas terhadap kelompok militan Islam di negerinya.
BERITA TERKAIT
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon