Tutup Tahun dengan Oversubscribed, Bank Neo Targetkan HMETD VI hingga Rp 5 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce (BBYB) menargetkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) VI atau right issue senilai Rp 5 triliun.
Bank Neo mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed lebih dari 400 persen sebesar 679 juta saham atau Rp 882,5 miliar pada penambahan HMETD V.
Jumlah saham yang ditawarkan dalam HMETD V pada Desember 2021 sebanyak 1.927.162.193 lembar dengan nilai pelaksanaan Rp 1.300 per lembar saham.
Artinya, Bank Neo menerima dana sebesar Rp 2,5 triliun dan telah melewati modal inti yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengungkapkan perusahaannya terpacu untuk meraih penambahan HMETD lebih besar pada awal 2022.
"Ini menjadi triggered dan menciptakan confidence kepada kami pada saat rights issue ke VI di kuartal I akan bisa sukses seperti rights issue ke V,” kata Tjandra dalam acara Public Expose, Rabu (29/12).
Untuk itu, lanjut Tjandra, Bank Neo menargetkan dana sebesar Rp 5 triliun pada kuartal pertama 2022.
"Rencananya pada kuartal pertama 2022, kami sudah merencanakan kurang lebih double dari angka sebelumnya yaitu Rp 5 triliun," ujar Tjandra.
PT Bank Neo Commerce menargetkan penambahan HMETD VI atau right issue senilai Rp 5 triliun.
- Pengguna Layanan Ferizy Tembus 2,59 Juta, ASDP Terus Genjot Digitalisasi E-Ticketing
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Survei Schneider Electric: 71 Persen Pemimpin Bisnis Memprioritaskan Keberlanjutan
- Bertrasformasi Jadi Kota Metropolitan, Semarang Fokus Sediakan Infrastruktur Berkelanjutan
- Penggunaan QRIS dan Digitalisasi Pembayaraan Perluas Akses Penjualan Produk
- Berkat Digitalisasi, Bank Mandiri jadi 'The Strongest Bank in Indonesia 2024'