Tutup Tim R&D, Neta Diambang Kebangkrutan

Kantor pusat Neta Auto di Shanghai telah menjadi titik fokus bagi para pemasok yang memprotes dan menuntut pembayaran yang tertunda.
Laporan media lokal menunjukkan bahwa para pemasok telah berkumpul di kantor pusat Neta Auto di Shanghai untuk menuntut pembayaran, bahkan beberapa di antaranya tidur di lantai gedung.
Orang dalam mengaitkan krisis ini sebagian disebabkan oleh strategi mantan CEO, yang sangat mendukung saluran B2B dan mengabaikan area lain.
Pendiri Neta Fang Yunzhou telah menguraikan reformasi yang berfokus pada pasar luar negeri dan produk yang menguntungkan.
Namun, sumber-sumber menunjukkan bahwa utang Neta bisa mencapai 10 miliar yuan (sekitar Rp23 triliun).
November lalu, ada rumor bahwa Neta Auto berada di ambang kebangkrutan.
Neta dilaporkan memperoleh investasi sebesar 6 miliar yuan (sekitar Rp13,5 triliun), tetapi tampaknya hal ini tidak cukup membantu. (carnwschina/ant/jpnn)
Neta Auto dilaporkan terpaksa menutup tim riset dan pengembangan (R&D) karena masalah keuangan yang makin parah.
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha
- Rencana Strategis Neta di Indonesia Pada 2025, 2 Mobil Baru dan 40 Diler
- Puluhan Unit Neta V-II Bertugas Sebagai Armada Taksi Luxury Trans
- Diler Neta Pluit dengan Fasilitas 3S Resmi Beroperasi
- Penjualan Melesu, Neta Setop Sementara Pabrik dan Potong Gaji Karyawan
- Cara NAI Bebaskan Kekhawatiran Konsumen Neta X di Indonesia
- Neta Auto Apps Hadir Memudahkan Pemilik Mengontrol Mobil Listriknya