Twitter Bentuk Tim Khusus Untuk Atasi Intimidasi dan Pelecehan Online
Twitter telah mengumumkan bahwa pihaknya akan mendirikan ‘Dewan Kepercayaan & Keamanan’ untuk berurusan dengan pelecehan dan bullying di dunia maya yang muncul pada media sosial ini.
Manajemen perusahaan mengatakan, dewan tersebut terdiri dari 40 organisasi di seluruh dunia, empat di antaranya berbasis di Australia.
Lebih dari setahun yang lalu bahwa mantan CEO Twitter, Dick Costolo, menghadapi salah satu masalah terbesar yang dihadapi perusahaan media sosial.
Menanggapi pertanyaan karyawan tentang bullying dan kekerasan online, yang marak terjadi pada platform ini, Dick Costolo membuat pengakuan yang jujur.
"Kami payah berurusan dengan penyalahgunaan dan kekerasan di platform ini dan kami payah selama bertahun-tahun. Kami kehilangan pengguna inti demi pengguna inti dengan tak menangani isu-isu kekerasan sederhana yang mereka hadapi setiap hari,” ungkapnya.
Ia menambahkan, "Saya terus terang malu atas seberapa buruknya kami berurusan dengan masalah ini selama masa jabatan saya sebagai CEO. Ini tak masuk akal. Tak ada alasan untuk itu. Saya bertanggung jawab penuh."
Satu tahun sesudahnya dan perusahaan ini tampaknya telah mengambil langkah lain dalam upaya untuk menyingkirkan penyalahgunaan dan kekerasan.
Rosie Thomas adalah salah satu pendiri dan CEO dari sebuah organisasi Australia yang bernama ‘Project Rockit’, salah satu anggota perdana ‘Dewan Kepercayaan & Keamanan’ Twitter.
Twitter telah mengumumkan bahwa pihaknya akan mendirikan ‘Dewan Kepercayaan & Keamanan’ untuk berurusan dengan pelecehan dan bullying
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata