Twitter Berharap Raup Rp11 Triliun dari IPO
jpnn.com - CALIFORNIA - Jejaring sosial Twitter menyatakan rencananya melakukan penawaran saham perdana di bursa saham (IPO) senilai USD1 miliar atau sekira Rp11 triliun. Hal ini terungkap dalam dokumen yang diajukan kepada regulator AS.
Dalam pengajuannya, perusahaan yang didirikan tujuh tahun lalu sekarang memiliki 218 juta pengguna bulanan dan 500 juta tweet dikirim setiap hari.
Seperti dilansir BBC (4/10), Twitter melaporkan rugi bersih sebesar USD69 juta selama enam bulan pertama tahun 2013, dengan pendapatan sebesar USD254 juta. Dalam IPO nanti Twitter berencana mendaftarkan nama sahamnya dengan simbol TwTr.
Meski tidak pernah membuat keuntungan, pendapatan telah tumbuh dari hanya USD28 juta tahun 2010 menjadi USD317 juta pada akhir 2012. Sekitar 85 persen dari pendapatan Twitter tahun lalu berasal dari penjualan iklan, sisanya dari lisensi data.
Meski rencana IPO telah diajukan namun hingga kini jejaring sosial ini belum menetapkan apakah akan melenggang di bursa Nasdaq atau New York Stock Exchange.
Jika direalisasikan, IPO Twitter akan menjadi yang terbesar diantara perusahaan Silicon Valley yang menawarkan saham ke publik sejak listing Facebook pada 2012.
Tahun 2013, lebih dari 65 persen pendapatan iklan perusahaan itu dihasilkan lewat perangkat mobile. Hal ini didorong lebih dari 75 persen pengguna Twitter mengakses situs melalui ponsel mereka selama periode waktu yang sama .
Para pendiri yakni Evan Williams dan Jack Dorsey, akan berbagi saham yang signifikan di Twitter sendiri. Williams memiliki 12 persen saham di perusahaan, sementara rekannya, Dorsey mendapat jatah 4,9 persen.(esy/jpnn)
CALIFORNIA - Jejaring sosial Twitter menyatakan rencananya melakukan penawaran saham perdana di bursa saham (IPO) senilai USD1 miliar atau sekira
- Hati-Hati, Ada Modus Penipuan Phishing Baru Menargetkan Bisnis di Media Sosial
- Libur Natal, Telkomsel Sebut Trafik Akses Internet Meroket, Terbanyak untuk Main Game
- Bluesky Menguji Coba Fitur Baru Untuk Aplikasi Mobile
- Sega Tidak Lagi Merilis Konsol Mini, Ini Alasannya
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon