Twitter, Facebook, dan TikTok Dipaksa Bayar Denda oleh Rusia
jpnn.com - Twitter, Meta Platform (Facebook), dan TikTok dipaksa dipaksa membayar denda oleh Pengadilan Moskow.
Ketiga paltform media sosial itu dianggap gagal menghapus konten ilegal.
Hal tersebut diungkapkan Pengadilan Moskow menyusul kabar terbaru dalam serangkaian hukuman terhadap perusahaan teknologi asing tersebut.
Moskow telah meningkatkan tekanan pada tiga perusahaan teknologi itu di tahun ini terkait kontrol yang lebih ketat atas internet.
Pengadilan Distrik Tagansky Moskow mengatakan Meta Platform telah didenda total 13 juta rubel (USD 176.926) dalam tiga kasus administratif terpisah karena tidak menghapus konten.
Lebih lanjut, Twitter didenda 10 juta rubel dalam dua kasus, sementara TikTok menerima penalti 4 juta rubel, menurut kantor berita Rusia.
Twitter, Facebook, dan TikTok tidak segera berkomentar.
Meta, bersama dengan Google Alphabet, menghadapi kasus pengadilan akhir bulan ini karena dugaan pelanggaran berulang terhadap undang-undang Rusia tentang konten.
Twitter, Facebook, dan TikTok dipaksa dipaksa membayar denda oleh Pengadilan Moskow.
- Hati-Hati Skema Penipuan dengan Target Bisnis di Media Sosial
- Hasto Tersangka, Connie Sebut Pengamanan Dokumen Penting ke Rusia, Wow!
- Kreator Konten Asal Bekasi Ini Manfaatkan TikTok dalam Pelestarian Alam
- Sambut 2025, Rapspoint Gelar Kegiatan Sosial hingga Tantangan untuk Pengguna
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan