Twitter Mulai Membatasi Konten Hoaks Soal Konflik Ukraina
jpnn.com - Twitter mengambil tindakan tegas terhadap konten-konten yang melanggar, terutama hoaks soal konflik di Ukraina.
Mikroblog itu akan memberi label peringatan dan membatasi penyebaran klaim yang tidak kredibel.
Orang-orang masih dapat melihat dan mengomentari twit tersebut, tetapi fitur retweet akan dinonaktifkan.
"Pendekatan itu bisa menjadi cara yang lebih efektif untuk mencegah bahaya, sambil tetap menjaga dan melindungi (kebebasan) berbicara di Twitter," kata kepala keamanan dan integritas Twitter Yoel Roth.
Twitter akan memprioritaskan pemberian label pada twit menyesatkan dari akun dengan profil tinggi, seperti pengguna terverifikasi atau profil resmi pemerintah.
Twitter tengah gencar menerapkan kebijakan baru untuk mengatasi penyebarluasan informasi yang salah, termasuk seputar invasi Rusia ke Ukraina.
Twitter mengatakan pihaknya mendefinisikan krisis sebagai situasi di mana ada ancaman yang dapat berdampak pada kehidupan, keselamatan fisik, kesehatan, atau penghidupan dasar.
Kebijakan itu awalnya akan fokus pada konflik bersenjata internasional, tetapi nantinya akan ditujukan untuk peristiwa lain, seperti penembakan massal atau bencana alam. (reuters/ant/jpnn)
Twitter mengambil tindakan tegas terhadap konten-konten yang melanggar, terutama hoaks soal konflik Ukraina.
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha
- Konten Hoaks Harus Ditindak Tegas, Bagaimana Kasus Richard Lee?
- Picu Kegaduhan di Medsos, Eks Asisten Stafsus Presiden Yasmin Nur Minta Maaf
- Pramono Anung Tak Menyesal Cuitan Lamanya soal Seksis Disorot
- Azizah Salsha Diterpa Isu Kurang Sedap, Pratama Arhan Unggah Foto Pernikahannya
- Twitter Izinkan Konten Pornografi, Kemenkominfo Merespons Begini
- Polisi Diminta Sikat Penyebar Hoaks soal Harga LPG 3 Kg di Kendal