TWK Pegawai KPK untuk Selamatkan Harun Masiku? Petrus: Itu Tudingan Ngawur
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat hukum Petrus Selestinus menanggapi adanya tudingan yang menyebut tes wawasan kebangsaan (TWK) di KPK bertujuan untuk menyelamatkan Harun Masiku yang berstatus buronan perkara korupsi.
"Itu tudingan ngawur. Tidak masuk akal hanya untuk mengamankan Harun Masiku sebuah sistem dilahirkan. Itu tuduhan orang-orang sakit jiwa," ucap Petrus dalam keterangan pers diterima di Jakarta Senin (7/6).
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) itu menilai TWK di lembaga antirasuah itu merupakan perintah Undang-Undang.
Masyarakat juga harus memahami untuk menjadi ASN harus berprinsip pada nilai dasar, kode etik, kode perilaku, integritas moral, taat pada UUD NRI Tahun 1945 dan pemerintahan yang sah.
Petrus menegaskan bahwa ASN harus setia pada Pancasila dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bla ada yang setuju Pancasila diganti, katanya, itu sama dengan seideologi dengan HTI atau PKI sebagai ormas dan partai terlarang.
"Ini kesalahan besar calon pegawai KPK memahami nilai dasar yang dituntut dalam UU ASN," ucap Petrus.
Dia menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu turun tangan terkait polemik TWK sepanjang pelaksanaan alih status pegawai KPK menjadi ASN tidak melanggar hukum.
Petrus Selestinus merespons isu yang mengaitkan TWK pegawai KPK untuk menyelamatkan Harun Masiku.
- ASN Komdigi Terlibat Judi Online Sudah Teridentifikasi Lama, tetapi Budi Arie Cuek Saja
- Mendagri: Tiga Pilar Kekuatan Negara Dimulai dari ASN Berkualitas
- Menaker Yassierli Bertekad Pertahankan WTP Lewat Penguatan Integritas Pegawai
- ASABRI & Kementerian Pertahanan Berkomitmen Perkuat Kolaborasi
- Kades dan ASN Diduga Digerakkan Dukung Paslon Tertentu di Pilkada Jateng
- Perjalanan Religi 2024, Apresiasi Istimewa bagi ASN Setia bank bjb