Uang Cepat Lusuh karena Disimpan di Dalam Koteka
Senin, 23 Juni 2014 – 08:54 WIB

GANTI BARU: Ibu-ibu membawa uang lusuh mereka ke mobil penukaran uang BI di Pasar Snon Bukor, Waisai, Kepulauan Raja Ampat, Papua, Kamis (19/6) pekan lalu. Foto: Henny Galla Pradana/Jawa Pos
Selain itu, upaya menggerojok uang-uang baru tersebut, salah satunya, bertujuan menjaga eksistensi rupiah di pulau-pulau terluar Indonesia. Sebab, hingga saat ini masih ada kecenderungan pulau-pulau terluar di wilayah perbatasan menggunakan uang negara tetangga untuk bertransaksi. Sayang, Handi enggan menyebutkan dengan jelas pulau yang menggunakan uang asing untuk bertransaksi.
”Yang jelas, kami tidak ingin kasus Sipadan dan Ligitan terjadi lagi. Transaksi penduduknya sejak lama menggunakan ringgit (mata uang Malaysia, Red). Eksistensi rupiah di pulau terpencil harus terus digalakkan. Karena rupiah itu identitas negara,” tegas dia. (*/c11/kim)
RUPIAH adalah identitas negara. Alat tukar resmi di segala penjuru tanah air itu harus dijaga dari transaksi dengan mata uang asing, kerusakan, dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu