Uang Darah
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Sebuah bukti yang diberikan oleh LSM MAKI (Masyarakat Anti Korupsi Indonesia) menunjukkan Lukas Enembe dan rombongannya tengah bermain judi di sejumlah kasino di Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Tempat-tempat judi yang diduga menjadi langganan Lukas Enembe adalah di Solaire Resort and Casino di Manila, Genting Highland di Malaysia, dan Crockford di Sentosa Island, Singapura.
Kasus hukum ini berkembang menjadi isu politik, karena Menteri Mahfud MD kemudian sangat aktif mengomentari kasus ini.
Mahfud mengaitkan kasus hukum ini dengan kinerja Lukas Enembe yang dianggap tidak maksimal dalam memimpin Papua.
Mahfud kemudian mengungkap bahwa selama ini pemerintah pusat sudah menggelontorkan dana otsus (otonomi khusus) kepada Papua sampai total mencapai Rp 1 triliun lebih.
Dana itu digelontorkan dalam kurun waktu 20 tahun sejak 2002. Dan separo dari dana itu digelontorkan pada masa pemerintahan Lukas Enembe sejak 2013.
Uang otsus ini oleh sebagian pengamat dianggap sebagai uang darah, karena diberikan sebagai kompensasi atas status Papua sebagai daerah otonomi khusus.
Uang darah itu diberikan sebagai kompensasi Papua yang selama puluhan tahun menjadi DOM atau daerah operasi militer rezim Orde Baru.
Mahfud MD menegaskan bahwa tindakan terhadap Enembe tidak berhubungan dengan politik.
- Harun Masiku ke Luar Negeri 6 Januari, Besoknya Balik Lagi
- Seusai Diperiksa KPK, Ronny Sompie Mengaku Dicecar soal Harun Masiku
- KPK Periksa Eks Dirjen Imigrasi Ronny Sompie
- Jubir MA: Kerugian Negara di Kasus Korupsi Harus Nyata, Bukan Sebatas Potensi
- Mahfud Sebut Putusan MK Soal Ambang Batas Pencalonan Presiden Harus Ditaati
- Palang Rel