Uang dari Jabodetabek ke Daerah di Musim Mudik Lebaran Turun Drastis

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diketahui menyiapkan kebutuhan uang sebesar Rp 157,96 triliun untuk periode Ramadan dan Idulfitri 2020.
Jumlah tersebut jauh lebih sedikit atau turun 17,7 persen dibanding periode sebelumnya yang mencapai Rp 192 triliun.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyebut, penurunan peredaran uang selama Idulfitri tahun ini kemungkinan disebabkan lima faktor.
Pertama, sumber pendapatan masyarakat menurun akibat kebijakan work from home atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kedua, masyarakat lebih selektif dan berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Ketiga,pengaturan ulang hari libur dari semula 12 hari menjadi 5 hari.
keempat, mayoritas pekerja swasta belum menerima tunjangan hari raya (THR). Kelima, larangan pemerintah untuk tidak melakukan mudik pada Hari Raya Idulfitri di tahun ini.
"Larangan mudik ini sesuatu yang wajar. Demi keselamatan bersama dan untuk mempercepat penanganan penyebaran virus covid 19, larangan mudik sesuatu yang harus ditaati," ujar Sarman dalam pesan tertulis, Rabu (20/5).
Menurut Sarman, pada kondisi normal aliran uang dari kota ke daerah tujuan mudik saat Idul Fitri selalu naik dari tahun ke tahun.
HIPPI DKI Jakarta menyebut, penurunan peredaran uang selama Idulfitri tahun ini kemungkinan disebabkan lima faktor.
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Mentan Minta Pedagang Jangan Mainkan HET di Ramadan dan Idulfitri 2025
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi
- Polri Persiapkan Pengamanan Arus Mudik Lebaran 2025
- Pengemudi Ojol Tuntut THR, Ini Respons Wamenaker
- KAI Catat 16.653 Tiket Mudik Lebaran 2025 Sudah Terjual