Uang Freeport Untuk Pihak Keamanan Harus Diusut
Selasa, 01 November 2011 – 14:32 WIB
JAKARTA--Desakan dari DPR RI, untuk mengusut kasus dana dari PT Freeport kepada Polri terus berdatangan. Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB. Hasanudin, menilai bahwa tidak sepantasnya aparat keamanan menerima dana dalam jumlah besar tersebut. Dia memaklumi dengan apa yang diterima oleh aparat kemanan dari Freeport, karena masih dalam batas kewajaran. Sesungguhnya, lanjut dia, setiap prajurit yang bertugas sudah mendapatkan uang makan seperti lauk pauk melalui masing-masing institusi seperti Mabes TNI dan Polri.
Karena, kata dia, aparat keamanan dalam melaksanakan tugas sudah dibiayai oleh negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dia mengaku mendapat informasi yang melakukan pengamanan pada kasus Freeport di Papua, dari TNI sekitar 150 orang dan Polri 550 orang.
"Artinya ada 700 anggota untuk pengamanan Freeport. Saya mendapatkan informasi satu orang menerima Rp1.250.000 perbulan. Jadi, satu bulan (totalnya) kurang dari Rp1 miliar. Dan setahun, itu kurang lebih Rp12 miliar. Paling banyak untuk nambah BBM dan sebagainya, itu mungkin setahun (total) Rp15 miliar," kata Hasanudin, di Jakarta, kepada pers, Selasa (1/11).
Baca Juga:
JAKARTA--Desakan dari DPR RI, untuk mengusut kasus dana dari PT Freeport kepada Polri terus berdatangan. Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB. Hasanudin,
BERITA TERKAIT
- Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Diberi Banyak Apresiasi Saat Evaluasi Kinerja di Kemendagri
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan BKN Keluar, Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Ada tetapi Tanpa Tunjangan, Waduh
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun