Uang Korupsi Damkar mengalir ke LSM dan Wartawan
Senin, 07 Juni 2010 – 19:46 WIB
Budiman menuturkan bahwa sebelum pengadaan 2005 direalisasikan, sempat pula dilakukan presentasi langsung oleh Hengky Samuel Daud. Panitia pengadaan juga sempat melakukan perbandingan dengan penyedia damkar lainnya. Namun akhirnya rapat yang digelar Februari 2005 sepakat menunuk PT Satal sebagai rekanan pengadaan dua unit damkar.
Ditanya soal dasarnya, Budiman mengatakan bahwa pada rapat pengadaan tahun 2005 untuk menunjuk PT Satal Nusantara itu juga sudah disertai dengan paparan tentang pasal-pasal di Keppres 80 tahun 2003 tentang pengadaan Barang dan jasa di lingkungan pemerintahan, yang memungkinkan penunjukan langsung. “Ini sudah melalui pembahasan yang panjang dan lama,” urai Budiman.
Mendengar jawaban itu, Tjokorda malah melontarkan pertanyaan setengah bercanda. “Maksudnya seperti Choki Choki (merk coklat untuk anak-anak), panjaaaang dan lamaaa?” sergah Tjokorda yang disambut tawa seluruh pengunjung sidang. Istri Ismeth, Aida Zulaikha, yang kemarin hadir di persidangan juga ikut tertawa.
Saat diberi kesempatan untuk menanggapi kesaksian Budiman, Ismeth menyayangkan mengapa memorandum yang diusulkan tidak disertai tentang adanya pembanding ataupun penawar lain. Selain itu, Ismeth juga mempersoalkan tentang paparan tim mengenai pasal-pasal di Keppres 80 Tahun 2003 yang tidak dilampirkan di memorandum.
JAKARTA – Persidangan perkara korupsi pengadaan pemadam kebakaran (damkar) di Otorita Batam (OB) dengan terdakwa Ismeth Abdullah, kembali
BERITA TERKAIT
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan