Uang Masuk SMKN Juga 'Mencekik'
Kamis, 08 Juli 2010 – 08:49 WIB
jpnn.com, MATARAM - Tidak hanya di sekolah umum negeri, biaya masuk SMKN juga cukup besar. Di SMKN 4 Mataram misalnya, nilainya disebut-sebut mencapai Rp3 jutaan. Masih adanya biaya masuk sekolah yang cukup tinggi itu diprotes masyarakat, karena selama ini pemerintah rajin menggaungkan slogan pendidikan gratis.
Diskusi yang menyorot tingginya biaya masuk sekolah di musim penerimaan siswa baru 2010 itu juga dihadiri sejumlah aktivis yang konsen ke persoalan pendidikan, termasuk sejumlah ormas dan aktivis mahasiswa. Diskusi yang difasilitasi GP Ansor NTB. Ketua Serikat Tani Nasional (STN) NTB Ahmad Rifai secara tegas kangsung menyalahkan gubernur dan wakil gubernur NTB, yang dinilai tidak mengambil langkah tegas terhadap pungli-pungli di sekolah.
Baca Juga:
Diungkapkan dalam diskusi itu bahwa Program pemerintah Bantuan Siswa Miskin (BSM) pun tidak bisa mengatasi masalah pungutan. Bahkan, dalam diskusi kemarin, diungkapkan di Kabupaten Lombok Tengah tidak memberikan bantuan siswa ini. Padahal dalam program pemerintah provinsi, siswa miskin akan diberikan bantuan beasiswa. Nyatanya, program tersebut hanya sebatas di spanduk dan baliho.
Kabag Humas Setda NTB L Moh. Faozal yang hadir dalam diskusi ini menyambut baik kritikan yang disampaikan aktivis. Hanya saja, lanjutnya, pemerintah provinsi tidak punya kewenangan untuk melakukan tindakan terhadap pungli-pungli di sekolah. Katanya, banyaknya kasus pungutan saat penerimaan siswa baru merupakan tanggungjawab dari pemerintah kota/kabupaten.
Selain program pendidikan, yang mencuat dalam diskusi santai ini adalah persoalan ketimpangan infrastruktur antara Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa. Megaproyek Islamic Center (IC) dan realisasi Bumi Sejuta Sapi (BSS) juga menjadi sorotan tajam. Persoalan dana bagi hasil cukai tembakau dan konversi bahan bakar untuk pengomprongan tembakau juga menjadi diskusi yang menarik dalam forum yang direncanakan akan digelar sekali sebulan ini.
Aktivis LSM Hasat Masat juga mengkritisi tim pemikir di pemerintah provinsi NTB. Menurutnya dalam komposisi yang ada saat ini tidak ada yang konsentrasi pada ekonomi. Sehingga, progress peningkatan ekonomi di NTB lamban. "Pemikir ekonominya belum ada," ujarnya.
Tidak hanya di sekolah umum negeri, biaya masuk SMKN juga cukup besar. Di SMKN 4 Mataram misalnya, nilainya disebut-sebut mencapai Rp3
BERITA TERKAIT
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- Pemkot Tangsel Pastikan Pembangunan SDN Ciputat 01 Sesuai Target
- Pimpinan DPR Mendukung Rencana Sekolah Negeri-Swasta Gratis di Jakarta
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Upaya Astra Meningkatkan Literasi Siswa & Guru, Transformasi Digital Sekolah