Uang Mati

Oleh: Dahlan Iskan

Uang Mati
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Di musim dingin puncak gunungnya bersalju. Itu membuat pemandangan jadi indah, apalagi di lereng-lereng gunungnya dibangun rumah-rumah mewah.

Pun pinggir pantainya. Begitu banyak rumah mewah yang enak dipandang.

Dari rumah-rumah di lereng bukit itu Anda bisa memandang Lautan Pacific. Sejauh mata memandang terlihat lautan tanpa batas. Golden sunset-nya sangat indah dan menakjubkan.

Dari segi demografi juga sangat menarik. Budayanya sangat diverse. Beraneka. Manusia dari seluruh penjuru dunia ada di LA.

Konsentrasi beberapa kelompok etnis yang besar terbentuk di berbagai area kota LA.

Terbentuklah perkampungan seperti China Town, Japan Town, Korean Town, Philippine Town, Little India, Little Armenia, Little Arabia. Enggak sanggup saya menyebutkan satu per satu.

Ketika kita berada di daerah Tionghoa, kita seperti bukan di Amerika. Nama toko-toko pakai tulisan Chinese. Pembicaraan yang terdengar hanya bahasa Mandarin. Hanya ketika mau membayar kita baru sadar ini di Amerika: pakai US Dollar.

Bahwa Los Angeles seperti bukan Amerika itu karena kesannya lebih banyak imigran daripada White Americano. Warga Hispanic khususnya Meksiko menjadi mayoritas penduduk di LA.

Daya tarik California tidak pernah berkurang. Pun ketika kebakaran begitu sering terjadi. Sudah lebih seminggu dunia diguncang berita kebakaran di California.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News