\'Uangnya Dibawa ke Rumah Pak Akil di Pancoran\'
jpnn.com - JAKARTA - Muhtar Ependy, pengusaha sekaligus orang dekat mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Muhtar, mengaku tidak pernah mengantarkan uang ke rumah Akil di Pancoran, Jakarta Selatan pada tanggal 18 Mei 2013. Uang itu diambil dari Bank BPD Kalbar cabang Jakarta.
"Saya enggak pernah antar uang," kata Muhtar saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Walikota Palembang nonaktif Romi Herton dan istrinya Masyito di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (8/1).
Romi dan Masyito merupakan terdakwa dugaan suap terkait perkara permohonan keberatan hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Palembang tahun 2013-2018 di Mahkamah Konstitusi dan memberikan keterangan tidak benar.
Dalam kesaksiannya, Muhtar mengaku datang ke BPD Kalbar tanggal 18 Mei 2013. Adapun tujuan kedatangannya untuk mengambil uang. "7,5 miliar. Ada dollar, ada rupiah," ujarnya.
Pada saat itu, Muhtar mengaku hanya datang seorang diri. Di BPD Kalbar, dia bertemu dengan petinggi BPD Kalbar yakni Iwan Sutaryadi.
Jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi Pulung Rinandoro menanyakan sumber uang yang diambil Muhtar. Menurut Muhtar, uang Rp 7,5 miliar itu merupakan setoran pembayaran atribut.
"Uang saya sama setoran pembayaran atribut dari Palembang. (Palembang) itu dari Bu Masyito," ucap Muhtar.
Setelah mengambil uang Rp 7,5 miliar dari BPD Kalbar, Muhtar mengaku langsung membawanya ke rumah. "Saya bawa ke rumah," ujarnya.
JAKARTA - Muhtar Ependy, pengusaha sekaligus orang dekat mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Muhtar, mengaku tidak pernah mengantarkan uang
- Baharkam Polri Siapkan 3 Ambulans Udara Selama Nataru
- Erdogan Disebut Walk Out Saat Prabowo Berpidato, Begini Penjelasan Mayor Teddy
- Irjen Iqbal Beri Penghargaan kepada 134 Personel yang Bekerja Baik Melayani Masyarakat
- Propam Periksa 256 Senjata Api Personel Kepolisian di Polda Kalsel
- Pasangan Suami Istri di Kudus Meninggal Secara Misterius
- Harvey Moeis Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara dan Denda Rp 1 Miliar