UAS Minta Maaf Tak Bisa Bela Anies di Medsos
jpnn.com, JAKARTA - Ustaz Abdul Somad (UAS) sempat menyampaikan ceramah dalam acara peresmian Masjid Cut Nyak Dien, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/3). Hadir dalam kegiatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam ceramahnya, UAS sempat menyinggung soal perundungan atau aksi bully di media sosial (medsos) yang sering diterima Gubernur Anies dan dirinya sendiri.
“Saya mohon maaf Pak Gubernur, saya enggak bisa bela di medsos karena saya pun babak belur juga. Tapi Insya Allah kalau kita tidak ada dendam, tidak ada marah, enjoy semua kritikan itu anggap sebagai cara orang untuk menunjukkan bahwa kita rendah di hadapan Allah,” ujar UAS.
UAS pun berbagi pengalaman soal dirinya yang kerap menjadi sasaran perundungan di media sosial. Menurut dia, awalnya sempat melawan dengan melapor ke polisi.
“Begitu kita dibully, diejek orang baru sadar. Hei Somad, hei tomat, hei kurus kering, kerempeng dulu awalnya emosi juga begitu bully sekali saya lapor ke polisi,” ujar UAS.
Namun, setelah bertemu dengan pelaku, ternyata orang yang membully itu takut juga. Hingga akhirnya UAS memutuskan untuk tak lagi melapor polisi saat dibully.
“Ternyata yang bully di internet itu pengecut semua, pernah jumpa saya di parkiran kalau di Riau saya enggak pernah pengawal, saya sendiri ketemu, saya dicengin, saya kejar pontang panting lari,” kata UAS.
Untuk itu, UAS meminta kepada semua pihak yang menjadi korban bully agar tak terpancing dan berserah kepada Tuhan. “Oleh sebab itu maka Allah membela,” ujar UAS. (cuy/jpnn)
Menurut Somad, semua pelaku perundungan di media sosial itu pengecut semua. Karenanya, ia meminta korban perundungan untuk tidak terpancing.
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano