Ubah Lirik Selawat Gus Dur, Cak Imin Sebut Negeri Ini Bukan Milik Jokowi

jpnn.com, BANYUWANGI - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga cawapres bernomor urut 1 di Pilpres 2024 A. Muhaimin Iskandar terus menyindir praktik politik dinasti yang belakangan ini menjadi sorotan banyak kalangan.
Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 itu menegaskan Indonesia bukanlah milik Joko Widodo (Jokowi).
Cak Imin -panggilan akrab Muhaimin- menyatakan itu saat menghadiri kampanye akbar di Lapangan Lugjag di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Selasa (6/2/2024).
Awalnya, Ketua Dewan Syura PKB Banyuwangi K.H. Abdul Ghoffar Lazim melantunkan Syiir Tanpo Waton atau yang dikenal juga dengan judul Selawat Gus Dur.
Namun, ada yang berbeda dari lirik aslinya. Kiai Abdul Ghoffar mengganti lirik selawat itu dengan syair bernuasa politik.
Berikut ini adalah petikan lirik yang dilantunkan Kiai Abdul Ghoffar;
Astaghfirulloh Robbal baroyaah
Astaghfirulloh Minal Khothoyah
Robbi zithni ilmannafii'aa wa waffiqni ‘amalaan sholikha
Rakyat ingin perubahan
Pemilu bukanlah pergantian dari bapak anak terlibatlah paman
Konstitusi hancur dan berantakan
Konstitusi hancur dan berantakan
Cawapres bernomor urut 1 di Pilpres 2024 Muhaimin Iskandar terus mengkritisi praktik politik dinasti yang belakangan ini menjadi sorotan banyak kalangan.
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Munas IKA PMII Dibuka, Cak Imin: Inilah Kami, Wahai Indonesia
- Ada Dukungan Jokowi, Persis Gagal Kalahkan 10 Pemain Semen Padang
- Bendera PSI Perorangan Berkibar di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi