Ubah NTT Jadi Nusa Terang Terus
Kamis, 21 Oktober 2010 – 09:12 WIB
Lokasi geothermal Ulumbu, seperti yang saya lihat pada 3 Oktober lalu itu, ternyata memang sexy. Letaknya di celukan Gunung Poco Ranaka yang indah. Tinggi gunung itu 2.140 meter. Tidak jauh dari Kota Ruteng. Saya kaget tiba di sana: sumur uap geothermal itu sudah lama jadi. Tentu sudah tidak sulit mewujudkannya. Maka, saya bertekad bahwa proyek ini harus segera jadi. Apalagi, dananya sudah ada.
Untuk meneguhkan tekad tersebut, ketika kembali ke kantor PLN Cabang Ruteng, saya mengambil buku tamu. Di buku itulah saya menggoreskan pena. Begini bunyinya: Saya bersumpah untuk menjadikan proyek ini sebelum akhir tahun 2011. Agar jadi hadiah Natal terbaik bagi rakyat Flores yang mayoritas Katolik itu. Saya berani mencanangkan itu karena dua hal: dananya sudah siap sejak 2005 dan semangat teman-teman PLN sangat tinggi. Baik yang di PLN pusat maupun PLN NTT. Bahkan, Direktur Operasi Indonesia Timur Vickner Sinaga memajukan jadwal tersebut: sebelum Agustus 2011. Agar bisa jadi hadiah ulang tahun kemerdekaan.
General Manajer PLN Nusa Tenggara Timur Janu Warsono akan mengawal proyek tersebut. Dia sangat antusias karena memang sudah bosan dengan ejekan lama: NTT itu kependekan Nusa Tidak Tentu. "NTT harus diubah menjadi Nusa Terang Terus," katanya.
Memang, ada persoalan lereng gunung yang longsor. Namun, itu hanya urusan teknis. Bisa dihitung bagaimana mengatasinya. Ahli-ahli sipil di PLN pasti bisa mencarikan solusi. PLN sudah sering mengerjakan PLTA yang jauh lebih sulit dari itu. Kalau proyek Ulumbu ini selesai, saya membayangkan betapa tambah menariknya Kota Ruteng. Inilah kota yang karena berada di pegunungan hijau, sejuk dan indahnya bukan main. Kawasan di sekitar kota ini juga begitu suburnya. Hijau dan hijau. Jauh dari bayangan lama Flores yang gersang.
JALUR perjalanan saya kali ini saya namakan "jalur kelok seribu". Inilah jalur Ruteng-Maumere lewat Ende. Kalau Sumbar punya kelok sembilan
BERITA TERKAIT