Ubaid: Pak Anies Baswedan, Buka Telingamu, Dengarkan Orang Tua Murid

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji ikut mengkritisi kebijakan pendaftaran peserta didik baru atau PPDB DKI Jakarta.
Menurut dia, kisruh yang terjadi di DKI akibat dari kebijakan zonasi yang setengah hati.
Dalam Permendikbud No 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, zonasi hanya 50 persen.
Di DKI malah dikurangi lagi jadi 40 persen.
"Jangan heran PPDB DKI bermasalah. Karena sejak awal bertentangan dengan Permendikbud," kata Ubaid kepada JPNN.com, Sabtu (27/6).
Ironisnya, lanjut Ubaid, kebijakan zonasi ini juga tidak mempertimbangkan jumlah anak dengan ketersediaan sekolah.
Alhasil banyak anak dari keluarga ekonomi lemah tidak bisa masuk sekolah negeri.
Untuk masuk sekolah swasta, biaya terlalu mahal apalagi di masa pandemi COVID-19.
Ubaid menilai PPDB Jakarta bermasalah, karena sejak awal bertentangan dengan Permendikbud.
- Info Anyar Kemendikdasmen soal Jadwal SPMB 2025, 4 Jalur Utama, Wali Murid Bersiap
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Pram-Rano Buka Kemungkinan Lanjutkan Pembangunan ITF Sunter yang Digagas Anies
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- PPDB Diganti SPMB, Mendikdasmen Mengeklaim Ada Hal Baru
- 4 Jalur Sistem Baru PPDB, Prestasi Non-akademik Ditambah