Uber dan Serikat Pekerja Transportasi Australia Sepakat Melindungi Hak Pekerja Ekonomi Gig

"Bagus sekarang sudah diperhatikan dan pekerja lainnya sudah punya kesempatan untuk mendapat hak yang layak," kata Nyoman.
Reformasi sistem
Keluarga mantan pekerja perusahaan Hungry Panda, Xiaojun Chen, minggu ini telah menerima kompensasi A$830.000, atau hampir 9 miliar rupiah, setelah pria berusia 43 tahun itu meninggal dunia saat bekerja di Sydney pada September 2020.
Xiaojun adalah tulang punggung keluarganya yang terdiri atas istri, dua orang anak, dan ayahnya yang berusia 75 tahun di Tiongkok.
Kaine mengatakan kematian mereka menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk reformasi sistem.
Karena hingga saat ini, pekerja ekonomi gig tidak berhak atas tunjangan seperti upah minimum, kompensasi pekerja atau cuti sakit, karena dianggap kontraktor independen, bukan karyawan.
'Statement of Principles' atau pernyataan prinsip antara Uber dan TWU berisi kesepakatan keduanya untuk melobi pemerintah federal Australia secara langsung.
Mereka akan memperjuangkan reformasi undang-undang hubungan industrial di negara tersebut supaya melindungi para pekerja ekonomi gig.
Dom Taylor dari Uber berharap perubahan ini akan membawa pekerja ekonomi gig menuju ke arah yang lebih baik.
Dede Fredy, pengantar makanan Uber Eats asal Indonesia, tewas pada 2020 saat mengantarkan makanan di Sydney, Australia
- 30 Daftar Pemain Timnas Indonesia Resmi Dirilis, Erick Thohir Mania Optimistis Menang Lawan Australia dan Bahrain
- Diterpa Badai Cedera, Timnas Australia Panggil Banyak Debutan
- Gubernur Herman Deru Apresiasi Australia Perpanjang Kerja Sama Kelola IPAL di Palembang
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Kapan Australia Umumkan Skuad untuk Menghadapi Timnas Indonesia?