Uber Klaim Untungkan Pengguna di Australia Rp 800 Miliar Per Tahun
Laporan ini mengamati perjalanan UberX pada bulan Agustus 2015 dan menemukan bahwa layanan itu, rata-rata, 20% lebih murah ketimbang tarif taksi, bahkan termasuk tarif "dinamis"-nya (ketika konsumen membayar beberapa kali lipat untuk layanan di jam-jam puncak).
Laporan itu menyebut, waktu tunggu rata-rata untuk UberX adalah 4,46 menit, dibandingkan dengan 7,79 menit pada taksi.
John O'Mahony dari Deloitte mengatakan, laporan itu menemukan bahwa 14 juta perjalanan UberX diambil secara tahunan.
"Ada berbagai manfaat lainnya, yang bisa sulit untuk dihitung, tapi kami sudah menuangkan banyak hal dalam laporan ini. Dari segi keandalan yang lebih besar, ketersediaan layanan, dan partisipasi masyarakat dalam ekonomi ‘sharing’," ujarnya.
Direktur Deloitte, Ric Simes, mengatakan: "Dampak dari peluncuran UberX di Australia pada bulan April 2014 menjadi salah satu dari cerita ekonomi ‘sharing’ yang paling menarik.”
"UberX adalah mengubah dan mengembangkan pasar transportasi titik-ke-titik, menawarkan opsi tambahan bagi konsumen. Sementara UberX hanya menyediakan proporsi jasa yang relatif kecil dibandingkan dengan industri taksi, ia memberikan manfaat yang signifikan bagi para pengguna," terangnya.
Taksi beri kontribusi Rp 11,5 trilun pada perekonomian New South Wales (NSW)
Meski demikian, ketua Dewan Taksi NSW, Roy Wakelin-King, mengatakan, penting untuk menempatkan temuan itu dalam konteks.
Sebuah laporan terbaru menunjukkan, layanan transportasi Uber di Australia memberi keuntungan senilai lebih dari 80 juta dolar (atau setara Rp 800
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat