Uber Klaim Untungkan Pengguna di Australia Rp 800 Miliar Per Tahun

Uber Klaim Untungkan Pengguna di Australia Rp 800 Miliar Per Tahun
Uber Klaim Untungkan Pengguna di Australia Rp 800 Miliar Per Tahun

"Saya berpikir bahwa kita benar-benar perlu untuk mengambil langkah mundur dan melihat di mana manfaat nyata dari sektor transportasi titik-ke-titik berasal, dan itu adalah ribuan orang yang memberikan layanan taksi nyata hari demi hari, di seluruh Australia," pendapatnya.

Roy menunjuk laporan Deloitte yang didanai oleh Dewan Taksi pada bulan Desember 2013 yang menemukan bahwa sektor ini menyumbang nilai langsung sebesar 963 juta dolar (atau setara Rp 9,63 triliun) pada perekonomian NSW, dan ‘nilai total’ sebesar 1,15 miliar dolar (atau setara Rp 11,5 triliun).

Ia juga mempertanyakan temuan laporan itu yang menyebut platform Uber mengurangi "beberapa resiko keamanan terkait industri transportasi titik-ke-titik".

"Saya tak sepakat dengan pandangan itu. Jika Uber jujur tentang keselamatan, maka mereka akan memiliki kamera di semua mobil mereka,” sebutnya.

Ia menambahkan, "Saya merasa sulit untuk menerima bahwa mereka benar-benar berkomitmen untuk keselamatan."

John mengatakan, sementara layanan ‘ride-sharing’ telah berkembang sangat cepat, laporan Deloitte tersebut tetap mencatat bahwa hal itu masih merupakan minoritas kecil dari sektor keseluruhan.

"Pada Agustus tahun lalu, hanya 6% dari pasar transportasi titik-ke-titik ada dalam layanan ‘ride-sharing’. Sisanya tentu saja masih taksi, yang masih merupakan fitur penting dari pasar transportasi di Australia," jelasnya.


Sebuah laporan terbaru menunjukkan, layanan transportasi Uber di Australia memberi keuntungan senilai lebih dari 80 juta dolar (atau setara Rp 800


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News